GEORGE ALEXANDER KELLY
George Alexander Kelly lahir di
Perth, Kansas pada 28 April 1905 dan wafat pada 6 Maret 1967. Kelly adalah
seorang psikolog Amerika, therapist, dan personality theorist. Dalam dunia
psikologi, Kelly dikenal dengan teori konstruk personalnya. Teori itu menekankan
cara individu menafsirkan atau mengurai peristiwa dan mengembangkan titik
pandang sehingga menjadikan tiap orang tanpa sadar mengambil peran sebagai
ilmuwan dengan mengamati peristiwa, merumuskan konsep untuk mengorganisasikan
fenomena, dan berusaha untuk meramalkan kejadian di masa depan.
Jadi sederhananya, konstruk personal
adalah cara seseorang melihat dunianya dan bebas memaknai setiap kejadian atau
peristiwa karena setiap orang memiliki perspektif yang berbeda. Lalu, dalam
mengalami peristiwa manusia itu mampu menyadari perbedaan karakteristik
peristiwa yang satu dengan peristiwa yang lain. Proses adaptasi dan peyesuaian
dapat diprediksi melalui konstruk yang dimiliki oleh setiap individu. Proses kognitif
merupakan pusat kepribadian individu, sedangkan emosi dan perilaku dipengaruhi
oleh kognisi. Teori kepribadian Kelly memiliki dasar terkait dengan pikiran
individu atau kognitifnya.
Terdapat 2 fitur kunci dalam teorinya
yaitu berhubungan dengan perubahan dalam stabilitas dan keunikan individu (idiografik),
juga karakteristik dan proses umum untuk semua orang (nomothetic). Bagi Kelly
ciri utama kehidupan sehari-hari adalah upaya kita mengembangkan ide yang
memungkinkan kita untuk memprediksi peristiwa penting dalam kehidupan
sehari-hari. Kita ingin dapat memprediksikan apakah kita “akan”. Nah, dalam
membuat prediksi ini kita bekerja seperti seorang ilmuwan dengan mengembangkan
teori, kemudian menguji hipotesis dan mengembangkan bukti peristiwa.
Sebelas tipe struktur kepribadian
menurut Kelly yang disebut Corollary :
1. Construction Corollary : Manusia
mengantisipasi peristiwa dengan membentuk replikasi (pada peristiwa yang
temanya sama).
2. Individuality Corollary : Manusia
berbeda-beda dalam membuat konstruk atas peristiwa yang sama (tergantung
interpretasi masing-masing).
3. Organization Corollary : Manusia
cenderung untuk mengatur konstruk individualnya berdasarkan pandangannya
terhadap hubungan antar konstruk itu (hirarki).
4. Dichotomy Corollary : Sistem konstruk
manusia terdiri atas sejumlah konstruk dikotomis atau bipolar.
5. Choice Corollary : Manusia memilih
sendiri alternatif dari konstruk dikotomis tersebut berdasarkan keinginannya
untuk memperjelas atau memperluas sistem konstruknya.
6. Range Corollary : Suatu konstruk
hanya dapat digunakan untuk mengantisipasi peristiwa tertentu saja (ada yang
dapat digunakan untuk beragam situasi atau orang, ada juga yang hanya dapat
digunakan situasi yang sangat terbatas).
7. Experience Corollary : Sistem
konstruksi manusia berubah sebagai hasil dari pengalaman manusia yang berubah.
8. Modullation Corollary : Variasi dalam
sistem konstruk dibatasi oleh peresapan konstruk tersebut (terlalu mudah
menyerap atau terlalu sulit menyerap sesuatu).
9. Fragmentation Corollary : Manusia
dapat mentoleransi berbagai subsistem konstruksi yang bertentangan satu sama
lain tanpa memodifikasi konstruk keseluruhan.
10. Commonality Corollary : Manusia dapat
menerapkan konstruk yang sama dengan orang lain jika proses psikologisnya sama
(norma, kultural, moralitas, dan idealitas).
11. Sociality Corollary : Manusia
membentuk proses konstruksi dari orang lain sehingga dapat berperan dalam suatu
proses sosial yang melibatkan orang lain.
Kelly tidak menggunakan
konstruk sadar dan bawah sadar, tetapi beliau menggunakan konstruk verbal dan
preverbal untuk membahas elemen yang diinterpretasikan oleh pihak lain sebagai
sadar atau bawah sadar. Konstruk verbal dapat diekspresikan dalam kata. Sedangkan
konstruk preverbal digunakan ketika orang tidak memiliki kata untuk
mengekspresikannya. Konstruk preverbal dipelajari sebelum seseorang
mengembangkan penggunaan bahasa. Perkembangan kepribadian Kelly tidak
menekankan bahwa masa kecil tidak membentuk kepribadian seseorang saat ini. Masa
kecil itu sifatnya hanya mempengaruhi dan itu pun terbatas.
REFERENSI :
Feist, Jess & Gregory J. Feist.
(2010). Teori Kepribadian Edisi 7. Jakarta : Salemba Humanika.
0 komentar:
Posting Komentar