TEORI KONSTRUK PERSONAL - GEORGE A KELLY

 GEORGE ALEXANDER KELLY




PSIKOLOGI KEPRIBADIAN II
Rifdah Nur Aqilah (19310410061)
Dosen : Fx. Wahyu Widiantoro, S.Psi., M.A.

George Alexander Kelly lahir di Perth, Kansas pada 28 April 1905 dan wafat pada 6 Maret 1967. Kelly adalah seorang psikolog Amerika, therapist, dan personality theorist. Dalam dunia psikologi, Kelly dikenal dengan teori konstruk personalnya. Teori itu menekankan cara individu menafsirkan atau mengurai peristiwa dan mengembangkan titik pandang sehingga menjadikan tiap orang tanpa sadar mengambil peran sebagai ilmuwan dengan mengamati peristiwa, merumuskan konsep untuk mengorganisasikan fenomena, dan berusaha untuk meramalkan kejadian di masa depan.

Jadi sederhananya, konstruk personal adalah cara seseorang melihat dunianya dan bebas memaknai setiap kejadian atau peristiwa karena setiap orang memiliki perspektif yang berbeda. Lalu, dalam mengalami peristiwa manusia itu mampu menyadari perbedaan karakteristik peristiwa yang satu dengan peristiwa yang lain. Proses adaptasi dan peyesuaian dapat diprediksi melalui konstruk yang dimiliki oleh setiap individu. Proses kognitif merupakan pusat kepribadian individu, sedangkan emosi dan perilaku dipengaruhi oleh kognisi. Teori kepribadian Kelly memiliki dasar terkait dengan pikiran individu atau kognitifnya.

Terdapat 2 fitur kunci dalam teorinya yaitu berhubungan dengan perubahan dalam stabilitas dan keunikan individu (idiografik), juga karakteristik dan proses umum untuk semua orang (nomothetic). Bagi Kelly ciri utama kehidupan sehari-hari adalah upaya kita mengembangkan ide yang memungkinkan kita untuk memprediksi peristiwa penting dalam kehidupan sehari-hari. Kita ingin dapat memprediksikan apakah kita “akan”. Nah, dalam membuat prediksi ini kita bekerja seperti seorang ilmuwan dengan mengembangkan teori, kemudian menguji hipotesis dan mengembangkan bukti peristiwa.

Sebelas tipe struktur kepribadian menurut Kelly yang disebut Corollary :

1. Construction Corollary : Manusia mengantisipasi peristiwa dengan membentuk replikasi (pada peristiwa yang temanya sama).

2. Individuality Corollary : Manusia berbeda-beda dalam membuat konstruk atas peristiwa yang sama (tergantung interpretasi masing-masing).

3. Organization Corollary : Manusia cenderung untuk mengatur konstruk individualnya berdasarkan pandangannya terhadap hubungan antar konstruk itu (hirarki).

4. Dichotomy Corollary : Sistem konstruk manusia terdiri atas sejumlah konstruk dikotomis atau bipolar.

5. Choice Corollary : Manusia memilih sendiri alternatif dari konstruk dikotomis tersebut berdasarkan keinginannya untuk memperjelas atau memperluas sistem konstruknya.

6. Range Corollary : Suatu konstruk hanya dapat digunakan untuk mengantisipasi peristiwa tertentu saja (ada yang dapat digunakan untuk beragam situasi atau orang, ada juga yang hanya dapat digunakan situasi yang sangat terbatas).

7. Experience Corollary : Sistem konstruksi manusia berubah sebagai hasil dari pengalaman manusia yang berubah.

8. Modullation Corollary : Variasi dalam sistem konstruk dibatasi oleh peresapan konstruk tersebut (terlalu mudah menyerap atau terlalu sulit menyerap sesuatu).

9. Fragmentation Corollary : Manusia dapat mentoleransi berbagai subsistem konstruksi yang bertentangan satu sama lain tanpa memodifikasi konstruk keseluruhan.

10. Commonality Corollary : Manusia dapat menerapkan konstruk yang sama dengan orang lain jika proses psikologisnya sama (norma, kultural, moralitas, dan idealitas).

11. Sociality Corollary : Manusia membentuk proses konstruksi dari orang lain sehingga dapat berperan dalam suatu proses sosial yang melibatkan orang lain.

Kelly tidak menggunakan konstruk sadar dan bawah sadar, tetapi beliau menggunakan konstruk verbal dan preverbal untuk membahas elemen yang diinterpretasikan oleh pihak lain sebagai sadar atau bawah sadar. Konstruk verbal dapat diekspresikan dalam kata. Sedangkan konstruk preverbal digunakan ketika orang tidak memiliki kata untuk mengekspresikannya. Konstruk preverbal dipelajari sebelum seseorang mengembangkan penggunaan bahasa. Perkembangan kepribadian Kelly tidak menekankan bahwa masa kecil tidak membentuk kepribadian seseorang saat ini. Masa kecil itu sifatnya hanya mempengaruhi dan itu pun terbatas.  

 

REFERENSI :

Feist, Jess & Gregory J. Feist. (2010). Teori Kepribadian Edisi 7. Jakarta : Salemba Humanika.

 

-SEKIAN DAN TERIMA KASIH-

 

0 komentar:

Posting Komentar

Rifdah Nur Aqilah's Frame

Diberdayakan oleh Blogger.

All About Me

Happy Cute Box Bear

Pengikut