TEORI STIMULUS RESPON NEAL E MILLER AND JOHN DOLLARD
PSIKOLOGI KEPRIBADIAN II
Rifdah Nur Aqilah (19310410061)
Dosen Pengampu : Fx. Wahyu Widiantoro, S.Psi., M.A.
Miller dan Dollard adalah seorang
psikolog Amerika. Miller lahir di Wisconsin, Amerika pada 3 Agustus 1909 dan
wafat di Connecticut, Amerika pada 23 Maret 2002. Sedangkan Dollard lahir di
Wisconsin pada 19 Agustus 1900 dan wafat pada 8 Oktober 1980 di Connecticut,
Amerika. Dollard dan Miller bekerja sama di Institute of Human Relations,
Universitas Yale. Mereka mengembangkan pendekatan interdisiplin 3 bidang ilmu
yaitu, teori belajar, psikoanalitik, dan antropologi sosial. Teori Dollard dan
Miller dipengaruhi oleh teori Hull – Spence tentang peranan motivasi terhadap
tingkah laku dan bagaimana motivasi belajar dapat diperoleh. Mereka banyak
menjelaskan konsep-konsep psikoanalitik seperti kecemasan – konflik – represi,
menggunakan prinsip psikologi belajar dan kondisi sosial dari belajar. Selain
teori Hull, Dollard dan Miller juga banyak dipengaruhi oleh ahli behavior
sebelumnya seperti Thorndike, Pavlov, dan Watson.
Menurut Dollard dan Miller, bentuk
sederhana teori belajar adalah mempelajari keadaan di mana terjadi hubungan
antara respon dengan cue-stimulusnya. Di dalamnya juga dibahas prinsip-prinsip
asosiasi dan reinforcement (penguatan). Penelitian Dollard dan Miller yaitu
tentang rasa takut terhadap tikus putih. Teknis penelitiannya menggunakan
sebuah kotak yang dasarnya dialiri listrik di mana akan menimbulkan rasa sakit
untuk tikus. Kotak itu diberi sekat yang dapat diloncati tikus, sisi yang
satunya diberi warna putih dengan listrik dan sisi lainnya diberi warna hitam
yang tidak ada listrik. Bel dibunyikan bersamaan dengan aliran listrik sampai
tikusnya kesakitan dan akan dihentikan ketika tikus melompat ke kotak hitam.
Ternyata, setelah terjadi proses belajar, warna kotak putih atau bunyi bel saja
tanpa listrik telah membuat tikus meloncati sekat. Hal itu merupakan reaksi
takut terhadap rasa sakit. Percobaan ditingkatkan dengan tuas pengungkit untuk
membuka sekat. Ternyata, tikus berhenti menabrak sekat dan belajar menekan tuas
untuk membuka sekat.
Jadi, dalam penelitian Dollard dan
Miller tersebut, terjadi beberapa proses yaitu :
1. Classical conditioning (tikus
terkondisi merespon bel sebagai tanda akan ada aliran listrik).
2. Instrumental learning (tikus belajar
respon melompati sekat sebagai instrumental menghindari rasa sakit).
3. Extinction (tingkah laku melompati
tidak dilakukan lagi, diganti dengan menekan tuas).
4. Primary drive (rasa sakit dan
tertekan) memunculkan learned atau secondary drive (rasa takut) yang memotivasi
tingkah laku organisme, bahkan ketika sumber rasa sakit sudah tidak ada.
Berdasarkan penelitian-penelitiannya,
Dollard dan Miller menyimpulkan bahwa sebagian besar dorongan sekunder yang
dipelajari manusia, dipelajari melalui belajar rasa takut dan anxiety. Dan
terdapat 4 komponen utama belajar, yaitu menginginkan sesuatu (want), mengenali
sesuatu (notice), melakukan sesuatu (do), dan mendapat sesuatu (get). Kemudian
menjadi drive, cue, response, dan reinforcement.
1. Drive
adalah stimulus dari dalam diri organisme yang mendorong munculnya tingkah
laku, tetapi tidak menentukan bentuk kegiatannya. Semakin kuat stimulus, maka
semakin kuat drivenya sehingga semakin kuat juga tingkah laku yang dihasilkan.
Ada 2 drive yaitu primer dan sekunder. Drive primer adalah dorongan yang
dibangkitkan oleh respon terhadap stimulus yang sifatnya bawaan (misalnya sakit
karena kejutan listrik). Sedangkan drive sekunder adalah dorongan yang
dimunculkan terhadap stimulus yang awalnya netral (dimunculkan oleh bel). Rasa
takut atau cemas adalah dorongan sekunder untuk menyembunyikan dorongan primer
yaitu rasa sakit.
2. Cue
adalah stimulus yang memberi petunjuk perlunya dilakukan respon perilaku,
petunjuk yang ada pada stimulus sepanjang pemahaman subjektif individu. Bel
menjadi cue bagi tikus untuk melompati sekat. Pada penelitian lanjutan, tuas
menjadi cue untuk membuka sekat lalu melompat ke kotak hitam.
3. Response
adalah aktivitas yang dilakukan. Suatu response harus dilakukan secara nyata
sebelum dikaitkan dengan stimulus tertentu. Contohnya, untuk dapat belajar
berperilaku asertif, seseorang harus benar-benar mencoba merespon secara
asertif.
4. Reinforcement
adalah suatu pereda dorongan (drive reduction). Agar terjadi proses belajar,
harus ada reinforcement atau hadiah.
Dollard dan Miller juga membahas
terkait proses mental individu antara lain, generalisasi stimulus adalah suatu
stimulus yang dapat membangkitkan munculnya suatu respon yang dipelajari.
Contohnya, ketika tangan seorang anak terkena panas dari ketel yang mendidih,
ia bisa menggeneralisasi suara desis, bentuk teko, letak teko, dan lainnya.
Generalisasi memungkinkan individu untuk belajar banyak hal. Kemudian, reasoning
(nalar) adalah adanya proses internal dalam suatu tindakan. Misalnya, seseorang
sedang jalan-jalan dan melihat toko peralatan. Hal itu mengingatkan orang
tersebut tentang sesuatu yang diinginkan. Kemudian ia berpikir bahwa uang yang
ada di dompet cukup, maka ia pun masuk ke toko. Menurut Dollard dan Miller, bahasa
(ucapan, pikiran, tulisan, dan sikap tubuh) merupakan hal yang berperan penting
terhadap motivasi, reinforcement, dan reasoning. Bahasa mampu menguatkan
tingkah laku secara verbal dengan menggambarkan konsekuensi di masa depan, dan
bahasa membuat dinamika proses belajar manusia semakin kompleks.
Dollard dan Miller mengemukakan 3
model konflik dorongan, yaitu konflik approach – avoidance (orang dihadapkan
pilihan positif dan negatif dalam situasi), konflik avoidance – avoidance (orang
dihadapkan 2 pilihan negatif), dan konflik approach – approach (orang
dihadapkan 2 pilihan positif). Selain itu, Dollard dan Miller juga memandang
penting faktor ketidaksadaran. Menurutnya, ketidaksadaran itu berisi hal yang
tidak pernah disadari, juga berisi hal yang pernah disadari tapi tidak bertahan
karena adanya represi.
Referensi :
Alwisol. (2009). Psikologi
Kepribadian Edisi Revisi. Malang : UMM Press.
Feist, J. & Feist, G.J. (2002).
Theories of Personality 5th Edition. Boston : McGraw Hill, Inc.
-SEKIAN DAN TERIMA KASIH-
0 komentar:
Posting Komentar